LP3i Pondok Gede
Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.
April 2024
MonTueWedThuFriSatSun
1234567
891011121314
15161718192021
22232425262728
2930     

Calendar Calendar

Pencarian
 
 

Display results as :
 


Rechercher Advanced Search

Affiliates
free forum
Follow us on Twitter
Follow us on Twitter
Social bookmarking
Bookmark and share the address of LP3i Pondok Gede on your social bookmarking website

APA KONSEP ANDA TENTANG BEKERJA?

2 posters

Go down

APA KONSEP ANDA TENTANG BEKERJA? Empty APA KONSEP ANDA TENTANG BEKERJA?

Post by asakty Fri Feb 01, 2008 8:29 am

Dr http://pcmedia.co.id/ wrote:APA KONSEP ANDA TENTANG BEKERJA?
Suatu malam, saya diantar seorang teman dengan sepeda motor ke sebuah ATM. ATM ini berada di sebuah kompleks pertokoan yang tidak jauh dari rumah saya. KARENA SUDAH LARUT MALAM, lapangan parkir perkantoran itu kosong. Saya masuk ke ATM sementara teman saya menunggu di atas sepeda motor. Setelah saya mengambil uang tunai dan bersiap-siap untuk meninggalkan kompleks itu, seorang anak muda menghampiri kami. Dia minta uang parkir. Saya agak kesal. Untuk apa dia minta uang parkir? Lapangan parkir kosong sementara sepeda motor ditunggui teman saya. Sama sekali tidak ada jasa yang diberikan si anak muda ini. Tepi, tentu saja saya tidak berani bikin gara-gara hanya karena uang Rp1.000 Meski begitu, saya tetap penasaran. Apa yang membuat dia merasa berhak untuk memungut uang? Sambil tersenyum dan menyerahkan uang ke tangannya, saya bertanya, ”Sudah malam dan sepi begini, mengapa kami masih ditagih uang parkir?” Dia menjawab, ”Kalau tidak dapat uang parkir, saya tidak makan Di rumah, saya termenung. Memang benar, saat ini ada banyak sekali orang yang menganggur. Apakah benar pengangguran sepenuhnya disebabkan kesempatan kerja yang makin sempit? Kalau ingin mendapatkan uang untuk makan, bukankah orang harus berusaha. Bukankah Tuhan sudah menjanjikan rezeki akan datang kalau manusia mau berusaha?

Konsep Bekerja
Belakangan ini saya sering berpikir untuk melakukan penelitian mengenai konsep ”bekerja” dan ”berusaha” di kalangan masyarakat. Apakah mengamen di warung-warung di sepanjang Jalan Sabang, misalnya, bisa dianggap bekerja? Herbert Applebaum, seorang antropolog, menawarkan defi nisi bekerja: ”Bekerja adalah suatu aktivitas produktif yang mengakibatkan perubahan fi sik dan sosial pada lingkungan untuk memenuhi kebutuhan manusia.” ”Kalau tidak ada uang parkir, saya tidak makan,” kata anak muda di ATM tadi.
Lalu, apakah dengan demikian dia berhak memungut uang parkir meski tidak ada kebutuhan kami yang dipenuhinya? Orang bisa berkilah, setidak-tidaknya dia telah memberikan rasa aman kepada kami. Tapi bukankah ancaman terhadap rasa aman kami justru berasal dari kehadirannya di tempat yang sepi dan gelap itu? Ada satu hal yang tampaknya perlu diajarkan pada masyarakat, terlepas dari agama yang dianut, yaitu konsep ”bekerja” dan ”berusaha” yang benar. Rasanya, konsep yang benar adalah bahwa kita hanya berhak mengharapkan imbalan bila kita telah memberikan nilai tambah pada mereka yang telah menikmati hasil jerih payah kita. Dulu, ketika Pasar Melawai di Blok M, Jakarta, belum terbakar, ada seorang pe ngamen yang menjadi favorit saya setiap kali saya makan siang di salah satu restoran Padang di sana. Dia pandai bermain gitar dengan irama keroncong yang manis, suara nya lumayan dan lagu-lagu yang dibawakannya sungguh meng asyikkan. Saya selalu memberinya uang, karena ada sesuatu yang bernilai yang dilakukannya buat saya. Tapi, anak muda di tempat parkir tadi atau pengamen yang hanya bermodal rebana tetapi tidak akan berhenti merecoki kita sampai kita memberinya uang, atau Pak Ogah yang justru menghambat mobil kita ketika hendak berbelok sewaktu lalu lintas pas sedang sepi, atau siapapun yang melakukan hal semacam itu, tidak akan pernah menikmati uang yang saya berikan dengan penuh keikhlasan. Prinsip ”bekerja” seperti di atas seharusnya juga berlaku bagi setiap profesional, termasuk profesional di bidang teknologi informasi. Sama seperti pengamen favorit saya di pasar Blok M itu, seorang profesional sejati barulah berhak mendapat imbalan bila dia telah memberikan nilai tambah bagi kliennya. Sebaliknya seorang profesional juga harus memiliki integritas yang tinggi. Dia tidak boleh ragu-ragu menolak proyek yang berada di luar lingkup keahliannya. Soalnya, bila dia gagal memenuhi kebutuhan klien, sesungguhnya dia tidak berhak mengajukan invoice-nya._(zatni@cbn.net.id)
ZATNI ARBI (Pengamat Teknologi Informasi)
Sumber : http://pcmedia.co.id/
Sekali kali pengen posting ...Jadi kepikiran juga ... Lumayan buat nambah pemahaman ...
asakty
asakty
Baru Bisa

Jumlah posting : 46
Age : 37
Location : Only On Dream
Registration date : 30.11.07

http://wellbaway.multiply.com/

Kembali Ke Atas Go down

APA KONSEP ANDA TENTANG BEKERJA? Empty Re: APA KONSEP ANDA TENTANG BEKERJA?

Post by penjaga_Warkop Sat Feb 02, 2008 9:06 pm

klu kitama gini aja dah yang penting anak susu na kebeli ya ga!!
Laughing
penjaga_Warkop
penjaga_Warkop
Si Aktif

Jumlah posting : 64
Location : بحث عن وظيفة
Registration date : 28.11.07

Kembali Ke Atas Go down

APA KONSEP ANDA TENTANG BEKERJA? Empty Re: APA KONSEP ANDA TENTANG BEKERJA?

Post by asakty Tue Feb 05, 2008 12:44 pm

penjaga_Warkop wrote:klu kitama gini aja dah yang penting anak susu na kebeli ya ga!!
Laughing
Yg penting bs makan, bisa nabung buat modal usaha, ma modal kawin lol!
asakty
asakty
Baru Bisa

Jumlah posting : 46
Age : 37
Location : Only On Dream
Registration date : 30.11.07

http://wellbaway.multiply.com/

Kembali Ke Atas Go down

APA KONSEP ANDA TENTANG BEKERJA? Empty Re: APA KONSEP ANDA TENTANG BEKERJA?

Post by Sponsored content


Sponsored content


Kembali Ke Atas Go down

Kembali Ke Atas

- Similar topics

 
Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik